Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah merupakan
salah satu pembangkit listrik yang menggunakan generator sinkron (Alternator)
sebagai pengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik bolak-balik secara
elektro magnetik. Energi mekanik berasal dari
penggerak mula (Prime mover) yang memutar rotor, sedangkan energi listrik
dihasilkan dari proses induksi elektromagnetik yang terjadi pada
kumparan-kumparan stator. Prime mover merupakan alat yang mempunyai fungsi
menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. PLTD
merupakan suatu instalasi pembangkit listrik yang terdiri dari suatu unit
pembangkit (SPD) dan sarana pembangkitan. Mesin Diesel adalah penggerak utama
untuk mendapatkan energi listrik yang kemudian dikeluarkan oleh Generator .
Pada mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan
proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri. Mesin Diesel pada saat ini sudah
banyak mengalami perkembangan dalam pemakaian untuk angkutan darat dan laut,
kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan menengah bahkan sampai daya besar
sudah ada yang menggunakannya. Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan
utama dan alat-alat bantu serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan
kerja, membentuk sistem untuk mengubah energi yang terkandung didalam bahan
bakar minyak menjadi tenaga mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai
penggerak utamanya dan seterusnya tenaga mekanis tersebut diubah oleh
generator menjadi tenaga listrik. PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai
puluhan MW. Jika perkembangan pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW,
penyediaan listrik yang menggunakan PLTD tidak lagi ekonomis sehingga harus di
bangun pusat listrik lain. Untuk melayani beban PLTD dengan kapasitas di atas
100 MW akan tidak ekonomis karena unitnya menjadi banyak, mengingat unit PLTD
yang terbesar di pasaran sekitar 12,5 MW.
Unit-unit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempunyai putaran (untuk
frekuensi 50 Hertz) dari 300 putaran per menit sampai dengan 1.500 putaran per
menit (ppm). Dengan memperhatikan buku petunjuk pabrik, mesin-mesin yang
mempunyai nilai ppm rendah, sampai dengan 500 ppm, dapat menggunakan bahan
bakar minyak (BBM) kualitas No. 2 yaitu Intermediate Diesel Oil (IDO) dan
kualitas No. 3 yaitu Marine Fuel Oil (MFO).
Jika memakai MFO harus di panaskan terlebih dahulu agar tercapai
viskositas yang cukup rendah. Apabila menggunakan IDO, maka tidak perlu
pemanansan terlebih dahulu.
Jenis-jenis mesin diesel
a.
Mesin diesel 2 langkah
Mesin diesel 2 langkah adalah mesin yang setiap
langkahnya terjadi satu kali langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil
ledakan/pembakaran. Secara teoritis mesin 2 Langkah dengan dimensi dan jumlah
putaran per detik yang sama seperti pada mesin 4 langkah, maka mesin 2 langkah
ini akan menghasilkan daya 2 kali lebih besar. Namun dalam praktik, angka 2
kali lebih besar untuk daya yang di dapat pada mesin diesel 2 langkah tidak
tercapai (hanya sekitar 1,8 kali). Hal ini disebabkan karena pembilasan ruang
bakar silinder mesin diesel 2 langkah tidak sebersih pada mesin diesel 4
langkah sehingga proses pembakarannya tidak sempurna seperti pada mesin diesel
4 langkah. Maka efisiensi mesin 2 langkah ini tidak sebaik efisiensi pada mesin
diesel 4 langkah.Pada pemakaian bensinnya pun lebih boraos dibanding mesin
diesel 4 langkah. Mesin 2 langkah ini biasanya lebih cocok digunakan pada
keperluan yang memerlukan penghematan ruangan, seperti pada lokomotif kereta
api atau pada kapal laut.
Adapun Cara kerja dari mesin diesel 2 langkah ini
adalah sebagai berikut.
1.
Langkah 1A Charging
Pada permulaan gerakan, piston akan bergerak
keatas sedangkan P dan E dalamkeadaan terbuka. Udara bertekanan darikarter akan
masuk ke silinder dan meniupsisa gas pembakaran melalui E.
2.
Langkah 1B Compression
Piston akan bergerak ke atas, P dan E
dalamkeadaan tertutup oleh dinding piston. Udara bersih yang berada dalam
silinder akandimampatkan. Kemudian bahan bakar disemprotkan dan akan terjadi
ledakan.
3.
Langkah 2A Combustion
Piston akan bergerak ke bawah dengandorongan gas
yang diledakkan
4.
Langkah 2B Exhaust
Pada bagian akhir gerakan, piston akan bergerak
ke bawah dimana E sudahterbuka sehingga gas hasil pembakaranmulai keluar karena
efek dari aktifitas pemompaan.
b.
Mesin diesel 4 langkah
Mesin diesel 4 langkah merupakan mesin yang
setiap 4 langkah terjadi satu kali langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil
pembakaran/ledakan. Atau dengan kata lain prinsip kerja mesin diesel 4 langkah
adalah proses kerja mesin untuk menghasilkan 1 kali pembakaran (usaha/kerja) torak
bergerak 4 kali. Gerakan torak yang menghasilkan kerja atau usaha berlangsung
secara berurutan dan terus menerus maka kegiatan untu menghasilkan kerja/usaha
tersebut disebut siklus. Proses pembakaran pada mesin diesel 4 langkah lebih
sempurna daripada mesin 2 langkah, karena pada proses pembilasan ruang bakar di
silinder mesinnya bersih. Pada mesin diesel 4 langkah pemakaian bahan bakarnya
lebih hemat dan masalah ruangan pun tidak menjadi soal.
Cara kerja mesin diesel 4 langkah adalah sebagai
berikut:
1.
Langkah Isap
Pada langkah ini piston bergerak dariTMA ( Titik
Mati Atas ) ke TMB (Titik Mati Bawah ). Saat piston bergerak ke bawah katup
isap terbukayang menyebabkan ruang di dalam silinder menjadi vakum, sehingga
udara murni langsung masuk ke ruang silinder melalui filter udara.
2.
Langkah Kompresi
Pada langkah ini piston bergerak dari TMB menuju
TMA dan kedua katuptertutup. Karena udara yang berada didalam silinder didesak
terus oleh piston, menyebabkan terjadi kenaikantekanan dan temperatur,
sehinggaudara di dalam silinder menjadi sangat panas. Beberapa derajat sebelum
piston mencapai TMA, bahan bakar di semprotkan ke ruang bakar oleh injector
yang berbentuk kabut.
3.
Langkah Usaha
Pada langkah ini kedua katup masihtertutup,
akibat semprotan bahan bakar di ruang bakar akanmenyebabkan terjadi ledakan
pembakaran yang akan meningkatkansuhu dan tekanan di ruang bakar.Tekanan yang
besar tersebut akanmendorong piston ke bawah yangmenyebkan terjadi gaya aksial.
Gaya aksial ini dirubah dan diteruskanoleh poros engkol menjadi gaya radial
(putar).
4.
Langkah Buang
Pada langkah ini, gaya yang masihterjadi di
flywhell akan menaikkankembali piston dari TMB ke TMA, bersamaan itu juga katup
buangterbuka sehingga udara sisa pembakaran akan di dorong keluar dariruang
silinder menuju exhaustmanifold. Begitu seterusnya sehingga terjadi siklus
pergerakan pistonyang tidak berhenti. Siklus ini tidak akan berhenti selama
faktor yangmendukung siklus tersebut tidak ada yang terputus.
Prinsip kerja PLTD
Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan
bakar dipompakan kedalam tanki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring
terlebih dahulu. Kemudian disimpan didalam tangki penyimpanan sementara (daily
tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily
tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), disini bahan bakar dinaikan temperaturnya
hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG)
maka dari dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas)
untuk diatur tekanannya.
Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan
kedalam tangki udara start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian
dialirkan ke turbocharger. Didalam turbocharger tekanan dan temperatur udara
dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi
dengan suhu mencapai ±600°C.
Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi
dimasukan kedalam ruang bakar (combustion chamber).Bahan bakar dari convertion
kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM) kemudian diinjeksikan kedalam ruang
bakar (combustion chamber).
Dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri,
karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam
silinder pada tekanan yang tinggi (35 – 50 atm), sehingga temperatur di dalam
silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang
bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga
akan enyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.
Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak
torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang
dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat
bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akandiubah
menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak
rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah
kompresi.
Poros engkol mesin diesel digunakan untuk
menggerakan poros rotor generator. Oleh generator energi mekanis ini dirubah
menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya geral listrik (ggl).
Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan
tegangannya menggunakan trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai
kebeban.Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu
arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan
arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus
bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi
induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis
gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder
juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda
tegangan.
Menggunakan saluran transmisi energi listrik
dihasilkan dikirim kebeban. Disisi beban tegangan listrik diturunkan kembali
menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari
jumlah lilitan sisi sekunder).
Bagian - Bagian PLTD
Bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel, yaitu :
1.
Tangki
penyimpanan
bahan bakar
sebagai penyimpan bahan bakar yang
digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga diesel tersebut.
2.
Penyaring
bahan bakar
sebagai
saringan bahan bakar yang sebelum masuk dalam tangki penyimpanan bahan bakar.
3.
Tangki
penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring)
sebagai
penyimpan bahan bakar yang setelah disaring melalui penyaring bahan bakar.
4.
Pengabut
yaitu jika bahan yang dipakai adalah
BBM maka bahan bakar tersebut dipompa ke pengabut (nozzel), disini bahan bakar
akan dinaikan temperaturnya hingga
menjadi kabut. Jika memakai bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank
dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekananya.
5.
Mesin diesel
sebagai penggerak mula (primer mover). Prime mover merupakan
peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan
untuk memutar rotor generator.
Kelas Satuan Pembangkit Diesel dapat
dibedakan menjadi berikut ini.
1. Kelas
1 : Kapasitas 50 Kw PLTD bakal
2. Kelas 2 : Kapasitas
100 Kw
3. Kelas 3 : Kapasitas
250 Kw PLTD kecil
4. Kelas 4 : Kapasitas
500 Kw
5. Kelas 5 : Kapasitas
750 Kw
6. Kelas
6 : Kapasitas 1000 Kw
7. Kelas
7 : Kapasitas 2500 Kw
8. Kelas
8 : Kapasitas 4000 Kw PLTD sedang
9. Kelas
9 : Kapasitas 6000 Kw
10. Kelas
10 : Kapasitas 8000 Kw
11. Kelas
11 : Kapasitas 12000 Kw PLTD besar
6.
Turbo
charger
untuk
menaikan tekanan dan temperatur udara .
7.
Penyaring
gas pembuangan
penyering
sebelum di tempatkan pada tempat pembuangan gas.
8.
Tempat
pembuangan gas (bahan bakar yang disaring)
adalah
hasil dari penyaring bahan bakar yang telah dibuang.
9.
Generator
sebagai perubah energi mekanis
menjadi energi listrik sehingga akan terjadi gaya gerak listrik.
10. Trafo
untuk menaikan tegangan yang
dihasilkan oleh generator agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban,
yaitu menggunakan tarfo step up.
Jika pada salah satu sisi kumparan
pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah
pada kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan
primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah
pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung
kumparan terdapat beda tegangan.
11. Saluran transmisi
sebagai
penyealur dari alat tersebut (PLTD) ke rumah-rumah penduduk.
Kelebihan dan Kelemahan PLTD
1) Kelebihan PLTD
§ Sistem bahan bakar sederhana.
§ Bisa ditempatkandekat dengan pusat beban.
§ Bisa distart dengan mudah dan cepat dan dibebani
dalam waktu singkat.
§ Tidak memerlukan air pendingin yang
banyak.
§ Dimensi PLTD lebih kecil dibanding PLTU
untuk kapasitas yang sama.
§ Cara pengoprasian mudah dan memerlukan
operator yang sedikit.
§ Effisiensi termal PLTD lebih besar dibanding
PLTU untuk kapasitas yang sama
§ Dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih
tersediannya bahan bakar.
§ Dalam operasinya tidak bergantung pada alam
sepertihalnya PLTA.
§ Investasi awal pembangunan PLTD relatif murah
dibanding pembangkit listrik lain.
2) Kelemahan
PLTD
§ Ongkos bahan bakarnya (solar) tergolong mahal
dan bergantung dengan perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari
tahun ketahun.
§ Menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari
pembakaran bahan bakar konvensional yang kadangkurangsempurna.
§ Memerlukan pemeliharaan rutin.
§ Sistem operasi tidak efisien bahkan tergolong
boros pada kondisi beban rendah.
§ Biaya pelumas tinggi.
§ Tidak bisa dibebani overload padawaktu
yang panjang.
§ Kapasitas PLTD kecil.
Sumber : http://bersamabelajaruntuktahu.blogspot.co.id/2011/08/pembangkit-listrik-tenaga-diesel.html
0 komentar:
Posting Komentar