Jenis-Jenis PLTN
PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis
reaktor yang digunakan. Tetapi ada juga PLTN yang menerapkan unit-unit
independen, dan hal ini bisa menggunakan jenis reaktor yang berbeda. Sebagai
tambahan, beberapa jenis reaktor berikut ini, pada masa depan diharapkan
mempunyai sistem keamanan pasif.
Reaktor Fisi
Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari
isotop fissil uranium dan plutonium.
Selanjutnya reaktor daya fissi
dikelompokkan lagi menjadi:
1. Reaktor thermal
menggunakan moderator neutron untuk melambatkan atau me-moderate neutron
sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya. Neutron yang
dihasilkan dari reaksi fissi mempunyai energi yang tinggi atau dalam keadaan
cepat, dan harus diturunkan energinya atau dilambatkan (dibuat thermal) oleh
moderator sehingga dapat menjamin kelangsungan reaksi berantai. Hal ini
berkaitan dengan jenis bahan bakar yang digunakan reaktor thermal yang lebih
memilih neutron lambat ketimbang neutron cepat untuk melakukan reaksi fissi.
2. Reaktor cepat
menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron.
Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar yang berbeda dengan reaktor
thermal, neutron yang dihasilkan di reaktor cepat tidak perlu dilambatkan guna
menjamin reaksi fissi tetap berlangsung. Boleh dikatakan, bahwa reaktor thermal
menggunakan neutron thermal dan reaktor cepat menggunakan neutron cepat dalam
proses reaksi fissi masing-masing.
3. Reaktor subkritis
menggunakan sumber neutron luar ketimbang menggunakan reaksi berantai untuk
menghasilkan reaksi fissi. Hingga 2004 hal ini hanya berupa konsep teori saja,
dan tidak ada purwarupa yang diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan
listrik, meskipun beberapa laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji
kelayakan sudah dilaksanakan.
Reaktor thermal
· Light water
reactor (LWR)
-
Boiling water reactor (BWR)
-
Pressurized water reactor (PWR)
-
SSTAR, a sealed, reaktor untuk jaringan kecil, mirip PWR
· Moderator Grafit:
-
Magnox
-
Advanced gas-cooled reactor (AGR)
-
High temperature gas cooled reactor (HTGR)
-
RBMK
-
Pebble bed reactor (PBMR)
· Moderator Air berat:
-
SGHWR
-
CANDU
Reaktor Cepat
Meski reaktor nuklir generasi awal berjenis reaktor cepat, tetapi
perkembangan reaktor nuklir jenis ini kalah dibandingkan dengan reaktor
thermal.
Keuntungan reaktor cepat diantaranya adalah siklus bahan bakar nuklir
yang dimilikinya dapat menggunakan semua uranium yang terdapat dalam urainum
alam, dan juga dapat mentransmutasikan radioisotop yang tergantung di dalam
limbahnya menjadi material luruh cepat. Dengan alasan ini, sebenarnya reaktor
cepat secara inheren lebih menjamin kelangsungan ketersedian energi ketimbang
reaktor thermal. Lihat juga reaktor fast breeder. Karena sebagian besar reaktor
cepat digunakan untuk menghasilkan plutonium, maka reaktor jenis ini terkait
erat dengan proliferasi nuklir.
Lebih dari 20 purwarupa (prototype) reaktor cepat sudah dibangun di
Amerika Serikat, Inggris, Uni Sovyet, Perancis, Jerman, Jepang, India, dan
hingga 2004 1 unit reaktor sedang dibangun di China. Berikut beberapa reaktor
cepat di dunia:
·
EBR-I, 0.2 MWe, AS, 1951-1964.
·
Dounreay Fast Reactor, 14 MWe, Inggris, 1958-1977.
·
Enrico Fermi Nuclear Generating Station Unit 1, 94 MWe,
AS, 1963-1972.
·
EBR-II, 20 MWe, AS, 1963-1994.
·
Phénix, 250 MWe, Perancis, 1973-sekarang.
·
BN-350, 150 MWe plus desalination, USSR/Kazakhstan,
1973-2000.
·
Prototype Fast Reactor, 250 MWe, Inggris, 1974-1994.
·
BN-600, 600 MWe, USSR/Russia, 1980-sekarang.
·
Superphénix, 1200 MWe, Perancis, 1985-1996.
·
FBTR, 13.2 MWe, India, 1985-sekarang.
·
Monju, 300 MWe, Jepang, 1994-sekarang.
·
PFBR, 500 MWe, India, 1998-sekarang
(Daya listrik yang ditampilkan adalah daya listrik maksimum, tanggal
yang ditampilkan adalah tanggal ketika reaktor mencapai kritis pertama kali,
dan ketika reaktor kritis untuk teakhir kali bila reaktor tersebut sudah di
dekomisi (decommissioned).
Reaktor
Fusi
Fusi nuklir menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan
hanya sedikit limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan
yang lebih baik. Namun, saat ini masih terdapat kendal-kendala bidang keilmuan,
teknik dan ekonomi yang menghambat penggunaan energi fusi guna pembangkitan
listrik. Hal ini masih menjadi bidang penelitian aktif dengan skala besar
seperti dapat dilihat di JET, ITER, dan Z machine.
Keuntungan dan kekurangan
Keuntungan PLTN dibandingkan dengan
pembangkit daya utama lainnya adalah:
1. Tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah kaca
hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit
menghasilkan gas)
2. Tidak mencemari
udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur
dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia
3. Sedikit
menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)
4. Biaya bahan bakar
rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan
5. Ketersedian bahan
bakar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang
diperlukan
6. Baterai nuklir -
(lihat SSTAR)
Berikut ini berberapa hal yang menjadi
kekurangan PLTN:
1. Risiko kecelakaan
nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak
mempunyai containment building)
2. Limbah nuklir -
limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan
tahun. AS siap menampung limbah ex PLTN dan Reaktor Riset. Limbah tidak harus
disimpan di negara pemilik PLTN dan Reaktor Riset. Untuk limbah dari industri
pengguna zat radioaktif, bisa diolah di Instalasi Pengolahan Limbah Zat
Radioaktif, misal yang dimiliki oleh BATAN Serpong.
0 komentar:
Posting Komentar